Minggu, 02 Juni 2013

Menelisik Keunikan Kabupaten Lamongan

Mendengar nama kabupaten Lamongan, maka pikiran kita akan tertuju pada soto lamongan. Tetapi lebih dari itu kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini memiliki banyak potensi dan cerita unik yang mungkin belum familiar dimasyarakat. Kabupaten ini memiliki banyak potensi wisata, dari mulai wisata religi yakni makam sunan drajat. Tak jauh dari makam sunan drajat terdapat  wisata bahari lamongan yang kemudian disingkat WBL, WBL menyajikan berbagai wahana permainan untuk berbagai usia, tidak hanya itu ditempat ini juga menawarkan permainan edukatif dan relief makam wali songo yang ada dipulau jawa. WBL merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jawa Timur. Wisata ini sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan wisata tanjung kodok, karena ditempat ini terdapat relief batu yang bentuknya menyerupai kodok yang berada tepat di pinggir laut. Masih sekomplek dengan WBL, terdapat wisata Gua Maharani dan Maharani Zoo. Di maharani zoo and museum terdapat kebun binatang dan museum tentang binatang dan ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk wisata gua maharaninya sendiri menyajikan suasana gua yang masih alami, dengan stalaktit dan stalakmitnya, lengkap dengan suasana kesunyian. Wisata swlanjutnya yang ada di kabupaten ini adalah wisata waduk gondang, yakni waduk atau tempat penampungan air yang dilengkapi dengan taman-taman dan pepohonan yang rindang begitu cocok untuk sejenak mengurangi kepenatan pikiran kita.
Selain potensi wisatanya, kabupaten ini memiliki banya kuliner yang nikmat. Dari soto lamongan yang begitu nikmatnya, tahu campur dengan kelezatannya, sego(nasi) boran yang begitu khas rempah-rempahnya, hingga kudapan wingko babatnya. Semua kuliner itu sangat mudah anda jumpai ketika berada di kabupaten ini.
Lebih dari itu ada cerita unik dari kabupaten ini, yakni cerita tentang tidak diperbolehkannya sebagian masyarakat memakan lele. Mitos ini masih dipercaya oleh beberapa orang dilamongan, bila melanggar badan mereka akan gatal-gatal kemerahan hingga melepuh, tutur salah seorang sesepuh disana. Mitos ini tumbuh dari cerita seorang pencuri yang dikejar-kejar warga, hingga diujung jalan ia tak menemukan jalan keluar, hanya ada kolam lele dan akhirnya pencuri itu menceburkan diri dikolam tersebut, dan anehnya saat dicari oleh warga didalam kolam tak ada sipuncuri tersebut dan yang ada hanya ikan lele yang berenang di dalam kolam.
Satu tradisi unik dari kabupaten ini bila seseorang yang ingin menikah, maka yang akan melamar adalah pihak wanita. Hal ini sangat berbeda dengan daerah-daerah lain yang ada di Jawa. Logikanya, pihak wanita berhak memilih dengan siapa dia akan menikah. Tidak seperti adat biasanya, yang menentukan pilihan adalah lelaki dan wanita hanya bisa memberi jawaban.(FA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar