Sabtu, 22 Juni 2013

Pengembangan Potensi Anak berdasarkan Teori Konstruktivistik

A.Pendahuluan
Masa anak-anak disebut juga sebagai awal masa kanak-kanak yang memiliki berbagia karakter atau ciri-ciri. Ciri-ciri tercermin dalam sebutan-sebutan yang diberikan oleh para orangtua, pendidik dan ahli psikologi untuk anak usia dini (Hurlock,1993). Bagi orang tua ataupun para pendidik masa anak-anak adalah masa keemasan. Pada usia dini orang tua akan mulai mengetahui potensi anaknya. Disinilah peran pendidik dan orangtua sangat penting karna merekalah yang paling dekat dengan anak-anak tersebut.
Untuk para pendidik, masa awal anak-anak disebut sebagai usia prasekolah. Sebutan ini diberikan dengan maksud untuk membedakan antara anak-anak yang ada dalam pendidikan formal dan yang belum. Oleh karena itu, tekanan yang diberikan untuk anak prasekolah juga berbeda dari yang sudah sekolah, yaitu bahwa usia prasekolah merupakan usia persiapan menuju sekolah formal. Usia ini juga disebut sebagai usia menjelajah atau usia bertanya. Karena pada masa ini seorang anak mengalami proses perkembangan.
Teori konstruktivisme adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, guru sebagai mediator, fasilitator, dan sumber belajar dalam pembelajaran. Diharapkan dengan menerapkan teori konstruktiisme bisa lebih menggali potensi yang dimiliki seorang anak, sehingga perkembangan yang berjalan diharap akan membuahkan hasil yang maksimal.
B. Pembahasan
1. Hakikat perkembangan pada anak
Seifert dan hoffnung (Konsep dasar perkembangan peserta didik, 2011:8) mendefinisikan perkembangan sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, patterns of thingking, social relationships, and motor skills”.
Menurut F.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.” Perkembangan juga diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.”
Reni Akbar Hawadi (2001), menyebutkan bahwa “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Dari beberapa pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan tidak hanya terbatas pada perumbuhan yang semakin membesar tetapi juga pada serangkaian proses perubahan yang berlangsung terus-menerus, bersifat tetap dari fungsi-fungsi biologis hingga rohani yang bergerak menuju kematangan melalui proses pertumbuhan, pematangan dan belajar.
Fase-fase Perkembangan adalah penahapan atau periodisasi rentang kehidupan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. Secara garis besar dibagi menjadi empat dasar pembagian fase yakni: (1) Fase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis, (2) konsep didaktis, (3) ciri-ciri psikologi, dan (4) konsep tugas perkembangan (Desmita, 2011:26).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan terbagi menjadi:
(1)    Faktor yang berasal dari dalam diri Individu:
Bakat atau pembawaan, Sifat-sifat keturunan, Dorongan dan Instink.
(2)    Faktor yang berasal dari luar Individu:
Makanan, Iklim, kebudayaan, ekonomi, kedudukan anak dalam lingkungan keluarga.
(3)    Faktor-faktor umum:
Intelegensi, Jenis Kelamin, kelenjar gondok, Kesehatan, Ras.
Karakteristik Perkembangan anak menurut Havigurst meliputi:
1.    Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan aktivitas fisik.
2.    Membina hidup sehat.
3.    Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
4.    Belajar menjalankan peranan  sosial sesuai dengan jenis kelamin.
5.    Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
6.    Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
7.    Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
8.    Mencapai kemandirian pribadi.
2. Faktor yang mempengaruhi optimalisasi potensi anak
Menurut Lusi Nuryanti (Psikologi anak, 2008:56), Potensi anak adalah segala yang dimiliki anak untuk memungkinkannya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi anak adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang anak yang unik dan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya.
Menurut Reni akbar-hawadi (2001), Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi anak dibagi menjadi dua bagian yakni:
    Faktor internal meliputi:
a.    Taraf kecerdasan menunjukkan kemampuan berpikir anaka, kemampuan menggunakan nalar, dan kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan logika.
b.    Konsep diri menunjukkan cara seseorang memandang dirinya sendiri dan kemampuannya.
c.    Motivasi berprestasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk meraih yang terbaik bidang tertentu, khususnya bidang akademik.
d.    Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu, atau bisa dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan.
e.    Bakat adalah kapasitas untuk belajar dan baru akan muncul setelah melalui proses latihan dan usaha pengembangan.
f.    Sikap adalah cara seseorang menerima atau menolak sesuatu yang didasarkan pada cara dia memberikan penilaian terhadap  objek tertentu yang berguna ataupun tidak bag dirinya.
g.    Sistem nilai adalah keyakinan yang dimiliki seseorang tentang cara bertingkah laku dan hasil akhir yang diinginkannya dari tingkah lakunya.
    Faktor Eksternal meliputi:
a.    Lingkungan Keluarga meliputi keluarga inti (ayah,ibu,dan anak-anaknya) dan keluarga besar (kakek-nenek, paman-tante, kemenakan, dan sepupu).
b.    Lingkungan Sekolah adalah lingkungan dimana seorang anak menimba ilmu dan belajar bersosialisasi dengan teman-teman sebaya dan guru.
c.    Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana seorang anak itu tinggal, disini seorang anak akan berinteraksi dengan berbagai jenis karakter orang.
Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua faktor tersebut memiliki perananya masing-masing dalam mengoptimalkan potensi anak. Dan peran seorang guru disini juga memiliki peran yang penting yakni mengembangkan situasi belajar yang menyenangkan tanpa membebani anak diluar kemampuannya, memberikan tugas sesuai kemampuan anak, menciptakan suasana yang penuh penghargaan sehingga anak mengembangkan potensinya dengan penuh percaya diri, dan tentunya menjalin komunikasi yang baik dengan para orang tua agar guru yang berada disekolah dan orang tua yang menjadi guru anak dirumah bisa bersinergi untuk mengembangkan potensi anak.
3. Penerapan teori konstruktivistik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki seorang anak
“Teori Konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri” (Evaline Siregar, 2010:39).
Menurut Mark (2009:100), konstruktivisme, disisi lain, mangajukan sebuah pengalaman pembelajaran bertujuan terbuka dimana metode-metode dan hasil-hasil pembelajaran tidaklah dengan mudah diukur dan mungkin tidak menjadi sama dengan setiap pembelajar.
Demikian juga pieget (1991:310) menyebutkan pengetahuan itu bukan sesuatu yang objektif yang ada di lingkungan, melainkan merupakan interaksi antara individu dengan lingkungannya, dan ia mempunyai komponen subyektif maupun objektif.
Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa teori konstruktifistik adalah pemahaman pebelajar dalam memahami pengetahuan dengan cara pebelajar aktif menggali dan mencari informasi. Peran seorang guru disini adalah menjadi fasilitator dan mediator bagi pebelajar.
Teori ini sangat cocok bila diterapkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seorang anak, karena dengan teori ini seorang anak bebas mengekpresikan apa yang diinginkannya. Anak bebas mengembangkan potensi diri. Pebelajar tidak terpaku pada guru, pebelajar dibiasakan untuk belajar mandiri dalam mengembangkan potensi dirinya tentu dengan pengawasan orang tua dan guru sebagai fasilitator dan mediatornya.
Misalnya dalam suatu kasus, seorang anak memiliki potensi untuk mengapresiasi sebuah drama, dalam teori ini anak dilibatkan aktif dalam pembelajaran. Anak akan diajari apa saja unsur-unsur drama, bagaimana cara mengapresiasinya, tugas seorang guru disini hanya sebagai pengawas dan mengarahkan bila seorang anak telah jauh keluar dari pembahasannya. Sorang anak dibebaskan menentukan sumber, arah pikiran,dan keputusan untuk mencapai tujuan akademik yang ingin dicapainya.
Manfaat yang diperoleh seorang anak adalah:
1.    Mempertajam analisis
2.    Mengasah multiple intelligences
3.    Memupuk tanggung jawab
4.    Mengembangkan daya tahan mental
5.    Meningkatkan keterampilan
6.    Memecahkan masalah
7.    Mengambil keputusan
8.    Berpikir kreatif
9.    Berpikir kritis
10.    Percaya diri yang kuat
11.    Menjadi guru untuk dirinya sendiri.
C. Penutup
Menurut kacamata teori konstruktivistik dalam rangkah pengembangan potensi seorang anak seorang pendidik tidak boleh memaksakan apa yang ingin dia berikan pada anak. Seorang anak dibebaskan untuk menentukan arah pandangan dan berkembang sesuai kemampuan yan dimilikinya seorang guru hanya sebagai mediator, fasilitator, dan sumber belajar dalam pembelajaran. Di dalam penerapannya seorang guru diharapkan mampu memberikan pengalaman-pengalaman baru untuk membentuk kehidupan anak agar menjadi individu yang mandiri ditengah kehidupan sosial masyarakat modern.
D. Daftar Pustaka
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Dr. H. Martinis Yamin, M. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.
Dra. Desmita, M. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Dra. Evaline Siregar, M. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hamalik, D. O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lusi Nuryanti, S. M. (2008). Psikologi Anak. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Mark K. Smith, d. (2009). Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka.

Minggu, 09 Juni 2013

Atl. Madrid memupuskan harapan Real Madrid

Rekor tak terkalahkan atl.madrid bila bertemu dengan tim sekota real madrid tetap terjaga tepatnya terjadi pada final copa del rey dini hari kemarin tanggal 17 mei 2013. Atl.madrid berhasil mengubur ambisi real madrid mengangkat trofi terakhir yang mungkin bisa diperoleh.
Hasil yang berkesudahan skor 1-2 untuk kemenangan atl.madrid diproleh lewat perpanjangan waktu tersebut menyuguhkan pertandingan yang seru.
Kedua pelatih mengeluarkan starting tim pemain terbaiknya.
     Peluit babak 1 berbunyi real madrid menekan diawal awal pertandingan menguasai jalannya pertandingan alhasil strategi Jose Mourinho berhasil, pada menit 14 C. Ronaldo berhasil merubah papan skor 1-0 untuk keunggulan sementara real madrid. Mendapat umpan dari kaka ronaldo menendang dengan kaki kirinya ke tiang jauh sementara penjaga gawang atl.madrid tidak bisa menjangkaunya dan goal. Setelah goal C.Ronaldo pelatih Diego Simeone mengisyaratkan kepada pemainnya untuk berani menyerang. Kedua tim saling jualbeli serangan peluang demi pelung kedua tim dapatkan namun belom bisa merubah papan skor .
Pada menit 35 pemain belakang real madrid mendapatkan serangan balik cepat al hasil atl.madrid menyamakan skor 1-1 lewat D.Costa bekerjasama dengan Falcao D.Costa melewati kiper dengan tendangan pelan saja karna gawang yang sudah kosong . Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
     Babak kedua dimulai, kedua tim langsung tampil terbuka saling menyerang namun tak sedikit kartu kuning yang keluar dari saku wasit karna kedua tim bermain keras 7 kartu kuning 5 untuk pemain real madrid 2 untuk atl.madrid . Peluang demi pelung namun dapat digagalkan oleh penjaga gawang masing-masing tim. Pada menit terakhir babak kedua Ronaldo mendapat tendangan bebas setelah benzema dijatuhkan didepan kotak pinalti, Ronaldo yang mengambil tendangan tersebut gagal membuat goal karna masih membentur tiang gawang.
Babak kedua berakhir dengan skor 1-1 yang harus dilanjutkan perpanjangan waktu 15 menit 2 kali .
     Babak perpanjangan pertama dimulai Ronaldo,dkk menyerang habis habisan pertahanan atl.madrid sesekali atl.madrid melakukan serangan balik cepat.
     Malapetaka terjadi pada menit 99 berawal dari sepak pojok Miranda mencetak goal lewat sundulan kepala membuat papan skor berubah 1-2 untuk keunggulan atl.madrid. Dengan goal tersebut mengakiri perpanjangan babak pertama.
     Pada babak perpanjangan kedua hampir semua pemain real madrid melakukan serangan karna tersisa 15 menit terakhir upaya real madrid menyamakan kedudukan. Namun hasil berkata lain sedang asiknya menyerang Ronaldo mendapat kartu kuning kedua pada menit 114 membuat wasit mengeluarkan kartu merah.
     Dengan 10 pemain real madrid tetap menguasai jalannya pertandingan hingga akhir peluit berbunyi peluang demi peluang gagal mencetak goal meskipun pada menit 120 G.Fernandes mendapat kartu merah. Real madrid tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada.
     Pertandingan berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan atl.madrid. Kemenangan tersebut membuat atl.madrid mendapatka gelar piala raja yang mereka dapatkan 20 tahun lalu. (Fa)

Minggu, 02 Juni 2013

Kali Ini Untukmu...

Tetaplah menjadi orang yang selalu menginspirasi,
seseorang yang dingin tetapi menyimpan kehangatan cinta yang begitu besar,
seseorang yang idealis dimata banyak orang tetapi sosialis dimataku,
seseorang yang tak pernah mengumbar jani-jani manis tetapi selalu membuktikan dengan tindakan yang nyata,
seseorang yang pencemburu tetapi selalu bisa mengendalikan amarahnya,
seseorang yang tak pernah lelah berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya,
seseorang yang tak pernah berpaling kepada perhiasan dunia, lain, yang selalu menggoda,
seseorang yang begitu patuh kepada sang pencipta,
hormat kepada sang bunda,
menghargai wanitanya,
seseorang yang selalu memberiku cinta yang tulus,
tanpa mengharapkan imbalan,
tanpa mengharapkan pujian,
tanpa mengharapkan penghormatan,
hakikat memberi yang seutuhnya.

Kisah Cinta Yang tak Terucap dalam Kumpulan Cerpen RECTOVERSO

Meresensi Buku

Judul Buku        : Rectoverso
Pengarang        : Dee/Dewi Lestari
Editor            : Dhewiberta
Penerbit        : PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit        : Cetakan Pertama Januari 2013
Tebal Buku        : x + 174 hlm; 20,5cm
Harga Buku        : Rp 69.000
ISBN            : 978-602-7888-03-6
Tentang Penulis        :
DEWI LESTARI, dikenal dengan nama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel serial Supernova dengan episode pertamanya, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang diterbitkannya kali pertama pada 2001 menjadi debut Dee dalam dunia sastra sekaligus menancapkan eksistensinya sebagai penulis papan atas Indonesia. Disusul episode kedua, Akar pada 2002, dan episode ketiga, Petir pada 2004, episode keempat yakni Partikel pada 2012.
Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang nasional dan internasional. Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011).
Buku ini memiliki keunikan tersendiri. Dari segi cerita yang disajikan dan dari gaya bahasa yang sarat akan makna-makna tersirat didalamnya. 11 cerita pendek yang ditulis dee dalam buku ini merupakan hibrida dari tulis dan musik yang menarik. Sebuah kisah indah yang selalu melekat dalam kenangan, seperti jejak yang ditatah di atas karang. Rectoverso adalah kisah itu. Segala emosi terwakili di dalamnya. Ada kesedihan, suka cita, ragu-ragu, ketakutan, membentuk alur penuh cabang, meski pada akhirnya akan kembali kepada muara yang sama.
Sinopsis            :
Dimulai dari judul cerpen pertamanya yang berjudul curhat buat sahabat, Dalam kisah ini dee menceritakan seorang wanita yang memiliki kekasih yang terus menyakitinya, tapi wanita itu masih saja mencintai kekasihnya. Saat dia terluka dia selalu curhat pada sahabatnya, tanpa diketahui olehnya sahabatnya itu jatuh hati tapi dia tak menyadarinya. Kedua, berjudul Malaikat Juga tahu, dalam cerpen kedua ini dee menceritakan kisah tentang abang yang mengidap penyakit autisme yang diam-diam mencintai salah seorang anak kos dirumhnya, cinta dalam imajinasi abang adalah mencintai dengan seluruh jiwa dan raganya tanpa mengenal perbedaan. Ketiga, cerpen berjudul Selamat Ulang tahun, dikisahkan seseorang yang menunggu kekasihnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, hingga berjam-jam lamanya tetapi sang kekasih tak juga mengucapkannya. Keempat, cerpen berjudul aku ada, dikisahkan dalam cerpen ini ada sepasang kekasih yang saling mencintai hingga sang wanita meninggal dunia dia selalu ada mengintari sang lelaki dan tetap mencintainya walau jasadnya tiada. Kelima, cerpen berjudul hanya isyarat, ”Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa”, dikisahkan ada seorang wanita yang mencintai seorang lelaki yang hanya bisa mencintai sebatas punggung saja, hanya bisa mengagumi saja tanpa bisa terucap. Keenam, cerpen berjudul peluk berkisah tentang sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun tetapi harus berpisah, karena keduanya merasa lebih nyaman bila berpisah. Ketujuh, cerpen berjudul Grow a day older berkisah tentang perselingkuhan. Dimana si perempuan berniat ingin meninggalkan semuanya, tepat disaat ultah selingkuhannya itu. Dengan mempersembahkan sebuah lagu ciptaannya sebagai kado. Kedelapan, Cerpen yang berjudul Cicak di Dinding ini berkisah seorang lelaki pelukis yang terkenal, suatu hari ada seorang wanita yang datang mendatanginya, pertemuan singkat keduanya menyeret mereka dalam hubungan yang begitu intim, beberapa kali mereka melakukan hubungan layaknya suami istri. Tiba disuatu malam ada pameran lukisan, sang lelakibegitu terkejut ketika mengetahui wanita yang selama ini tidur dengannya adalah calon istri orang yang dianggapnya abang, ya, mereka berdua jatuh cinta tapi tak ada satupun yang sanggup mengatakannya. Kesembilan, cerpen yang berjudul Firasat, dikisahkan dalam cerpen ini perkumpulan anak-anak muda yang menamai kelompok mereka ”Firasat”. Klub itu di difasilitasi oleh satu orang dan dialah pencetus klub firasat. Salah satu anggota klub ini ada yang diam-diam menyimpan rasa padanya. Wanita itu sangat pendiam bahkan bisa dibilang jarang sekali berbicara. Dia sering bilang “Kalau mendengar saja cukup mengapa harus dipaksa untuk berbicara”. Suatu hari sang lelaki pulang ke kampungnya, tapi sang wanita tak mengizinkannya, karna dia berfirasat sang lelaki takkan pernah kembali. Hingga kepergiannya sang wanita belum mampu menyatakan cintantnya. Kesepuluh, Cerpen yang berjudul Tidur ini berkisah tentang seorang Ibu yang lama bekerja di luar negeri demi membahagiakan keluarganya, dia rela jauh dari anaknya, rela menahan rindu yang begitu mencekram hati. Saat dia kembali pulang dia hanya ingin anaknya paham bahwa ibunya bertindak demikian karna rasa cintanya yang begitu dalam kepada anaknya. Dan terakhir cerpen yang berjudul back to heaven’s light bercerita tentang pilunya hati seorang istri yang ditinggal pergi suaminya. Ketika detik-detik menjelang kematiannya, dia seperti dejavu. Ternyata dia sedang berada pada cinta segitiga yakni dia, suaminya dan lelaki idamannya.
Ulasan singkat Buku:
“ Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun, orang itu hanya mampu kugapai sebatas penggungnya saja. Seseorang yang Cuma sanggup kuhayati bayagannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan sanggup mengejar. Seseorang ang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa”, hanya Isyarat. Buku ini merupan kumpulan Cerita Pendek yang ditulis oleh dewi lestari, 11 kisah pendek didalam buku ini memiliki cerita yang setipe, yakni cinta yang tak pernah terucap.
Keunggulan Buku:
1.    Kisah yang diceritakan begitu dekat dengan para pembaca.
2.    Setiap cerpen disertai lirik lagu masing-masing, semakin meyakinkan bahwa buku ini buku berkualitas.
Kelemahan buku:
1.    Ada dua judul cerpen yang menggunakan bahasa inggris, hal ini akan menyulitkan bagi pembaca yang tidak mahir dalam penggunaan bahasa inggris.
2.    Setiap cerita tak memiliki nama tokoh, sehingga membuat pembaca bingung menentukan sudut pandang yang digunakan pengarang.
3.    Makna yang terdapat dalam kisah-kisah yang diceritakan begitu tersirat, sehingga cukup menyulitkan para pembaca yang tak menyukai cara berpikir yang rumit.
Tinjauan Bahasa:
Penggunaan bahasa inggris dalam dua judul cerpen ini cukup menyulitkan pembaca yang tidak memahami bahasa inggris dengan baik. Untuk penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan dee cenderung nge-pop.
Penutup:
Buku ini cocok bila dibaca oleh kalangan anak-anak muda hingga dewasa, karena cerita yang dikisahkan dalam cerpen begitu dekat dengan dunia mereka.

Menelisik Keunikan Kabupaten Lamongan

Mendengar nama kabupaten Lamongan, maka pikiran kita akan tertuju pada soto lamongan. Tetapi lebih dari itu kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini memiliki banyak potensi dan cerita unik yang mungkin belum familiar dimasyarakat. Kabupaten ini memiliki banyak potensi wisata, dari mulai wisata religi yakni makam sunan drajat. Tak jauh dari makam sunan drajat terdapat  wisata bahari lamongan yang kemudian disingkat WBL, WBL menyajikan berbagai wahana permainan untuk berbagai usia, tidak hanya itu ditempat ini juga menawarkan permainan edukatif dan relief makam wali songo yang ada dipulau jawa. WBL merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jawa Timur. Wisata ini sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan wisata tanjung kodok, karena ditempat ini terdapat relief batu yang bentuknya menyerupai kodok yang berada tepat di pinggir laut. Masih sekomplek dengan WBL, terdapat wisata Gua Maharani dan Maharani Zoo. Di maharani zoo and museum terdapat kebun binatang dan museum tentang binatang dan ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk wisata gua maharaninya sendiri menyajikan suasana gua yang masih alami, dengan stalaktit dan stalakmitnya, lengkap dengan suasana kesunyian. Wisata swlanjutnya yang ada di kabupaten ini adalah wisata waduk gondang, yakni waduk atau tempat penampungan air yang dilengkapi dengan taman-taman dan pepohonan yang rindang begitu cocok untuk sejenak mengurangi kepenatan pikiran kita.
Selain potensi wisatanya, kabupaten ini memiliki banya kuliner yang nikmat. Dari soto lamongan yang begitu nikmatnya, tahu campur dengan kelezatannya, sego(nasi) boran yang begitu khas rempah-rempahnya, hingga kudapan wingko babatnya. Semua kuliner itu sangat mudah anda jumpai ketika berada di kabupaten ini.
Lebih dari itu ada cerita unik dari kabupaten ini, yakni cerita tentang tidak diperbolehkannya sebagian masyarakat memakan lele. Mitos ini masih dipercaya oleh beberapa orang dilamongan, bila melanggar badan mereka akan gatal-gatal kemerahan hingga melepuh, tutur salah seorang sesepuh disana. Mitos ini tumbuh dari cerita seorang pencuri yang dikejar-kejar warga, hingga diujung jalan ia tak menemukan jalan keluar, hanya ada kolam lele dan akhirnya pencuri itu menceburkan diri dikolam tersebut, dan anehnya saat dicari oleh warga didalam kolam tak ada sipuncuri tersebut dan yang ada hanya ikan lele yang berenang di dalam kolam.
Satu tradisi unik dari kabupaten ini bila seseorang yang ingin menikah, maka yang akan melamar adalah pihak wanita. Hal ini sangat berbeda dengan daerah-daerah lain yang ada di Jawa. Logikanya, pihak wanita berhak memilih dengan siapa dia akan menikah. Tidak seperti adat biasanya, yang menentukan pilihan adalah lelaki dan wanita hanya bisa memberi jawaban.(FA)